Jika anda bermaksud untuk belajar mengoperasikan / bagaimana cara membuat blog berbasis wordpress ada baiknya anda membuat mini server di computer anda. Sampai saat ini, banyak buku maupun e-book yang membahas tentang WordPress dengan berbagai metoda dan cara. Jika kita membeli lebih dari satu, kadang suka ada masalah. terutama saat menginstal mini server.
Di setiap buku atau e-book,
menggunakan mini server yang berbeda, sehingga bila kita memiliki lebih dari
satu buku dengan mini server yang berbeda, bisa bentrok. Untuk itu, pastikan di
komputer Anda hanya ada satu mini server. Meskipun ada anjuran untuk menginstal
mini server di buku yang Anda beli, gunakan saja mini server yang sudah ada. Tidak
perlu lagi menginstal mini server yang dibahas dalam buku tersebut. Lalu, apa
saja mini server yang dimaksud?
Berikut ini jenis mini server yang
mungkin sudah Anda miliki.
- XAMPP
- Phptriad
- Apache2triad
- WAMPP
- Appserv
- IIS (untuk menjalankan bahasa asp atau aspx)
Dari keenam mini server tersebut, saya menggunakan XAMPP. Berikut sedikit uraian tentang XAMPP !!
XAMPP adalah suatu jenis mini
server. Huruf pertama X pada XAMPP menandakan bahwa tool ini bisa berjalan pada
semua sistem operasi. Kepanjangan dari XAMPP yaitu Apache, PHP, MySQL dan
phpMyAdmin.
XAMPP merupakan tool yang
menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall
XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server
Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan
mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda atau auto konfigurasi.
1. Mengenai APACHE
Apache sudah berkembang sejak versi
pertamanya. Sampai saat ditulisnya artikel ini versi terakhirnya yang ada
Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya,
mengambil dan bahkan mengubah kode programnya.
Tugas utama apache adalah
menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta, berdasarkan kode PHP yang
dituliskan oleh pembuat halaman web. Jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP
yang dituliskan, maka dapat saja suatu database diakses terlebih dahulu
(misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan.
2. Mengenai PHP
Bahasa pemrograman PHP merupakan
bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP
memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. PHP dapat
dijalankan pada berbagai macam Operating System (OS), misalnya Windows, Linux
dan Mac OS. Selain Apache, PHP juga mendukung beberapa web server lain,
misalnya Microsoft IIS, Caudium, PWS dan lain-lain.
PHP dapat memanfaatkan database
untuk menghasilkan halaman web yang dinamis. Sistem manajemen database yang
sering digunakan bersama PHP adalah MySQL. Namun PHP juga mendukung system
manajemen Database Oracle, Microsoft Acces, Interbase, d-Base, PostgreSQL dan
sebagainya.
Sama dengan web server lainnya PHP
juga bersifat open source sehingga setiap orang dapat menggunakannya dengan
gratis.
3. Mengenai MySQL
MySQL dlam perkembangannya disebut
SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan
bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database. SQL pertama
kali didefinisikan oleh American National Standards Institute (ANSI) pada tahun
1986. MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang bersifat open source.
MySQL adalah pasangan serasi dari PHP. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL
AB yang berada di Swedia.
MySQL dapat digunakan untuk membuat
dan mengola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk
menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database. MySQL
merupakan sisitem manajemen database yang bersifat at relational. Artinya
data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang
terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat.
MySQL dapat digunakan untuk
mengelola database mulai dari yang kecil sampai dengan yang sangat besar. MySQL
juga dapat menjalankan perintah-perintah Structured Query Language (SQL) untuk
mengelola database-database yang ada di dalamnya. Hingga kini, MySQL sudah
berkembang hingga versi 5. MySQL 5 sudah mendukung trigger untuk memudahkan
pengelolaan tabel dalam database.
4. Mengenai PHPMyAdmin
Pengelolaan database dengan MYSQL harus
dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line)
untuk setiap maksud tertentu. Jika anda ingin membuat database, ketikkan baris
perintah yang sesuai untuk membuat database. Jika kita ingin menghapus tabel,
ketikkan baris perintah yang sesuai untuk menghapus tabel. Hal tersebut tentu
cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu
persatu.
Banyak sekali perangkat lunak yang
dapat dimanfaatkan untuk mengelola data base dalam MySQL, salah satunya adalah
phpMyAdmin. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel, mengisi data dan
lain-lain dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya. Untuk mengaktifkan
phpMyAdmin langkah-langkahnya adalah :
- Setelah XAMP kita terinstall, kita harus mengaktifkan web server Apache dan MySQL dari control panel XAMPP.
- Yang kedua, jalankan browser Anda (IE, Mozilla Firefox atau Opera) lalu ketikkan alamat web berikut : http://localhost/phpmyadmin/ pada address bar lalu tekan Enter.
- Langkah ketiga apabila telah nampak interface (tampilan antar muka) phpMyAdmin anda bisa memulainya dengan mengetikkan nama database, nama tabel dan seterusnya.
Jika Anda belum memiliki paket
instalasi mini server Anda bisa mendownloadnya di situs berikut: XAMPP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar